发布时间:2025-05-29 05:44:23 来源:quickq官网下载电脑版官方 作者:探索
JAKARTA,quickq加速器下载网址 DISWAY.ID - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, menegaskan bahwa Indonesia tidak menerapkan kebijakan eksklusif dalam kerja sama pengelolaan critical mineral.
Hal ini disampaikan usai pertemuannya dengan CEO Eramet, perusahaan tambang asal Prancis.
BACA JUGA:THR dan Gaji Ke-13 ASN Batal Cair 100 Persen, Airlangga Hartarto: Persiapannya Sudah Ada
BACA JUGA:Pertumbuhan Ekonomi Nasional Solid, Menko Airlangga: PDB Indonesia Capai Rp22.139 Triliun Tahun 2024
“Eramet adalah salah satu perusahaan pertambangan dari Prancis yang telah beroperasi di Indonesia sebagai mitra di Weda Bay. Mereka telah menerapkan good mining practice dan berkontribusi dalam investasi kawasan industri di wilayah tersebut,” ujar Airlangga di Jakarta Selatan, Kamis.
Menurutnya, kehadiran perusahaan asing seperti Eramet menjadi bukti bahwa Indonesia membuka peluang investasi bagi berbagai negara.
Saat ini kata Airlangga, sekitar 20 persen saham Eramet dimiliki oleh pemerintah Prancis, yang mencerminkan keterlibatan langsung negara tersebut dalam sektor pertambangan di Indonesia.
Airlangga juga menekankan pentingnya menyelesaikan berbagai perselisihan terkait kebijakan nikel antara Indonesia dan Uni Eropa.
BACA JUGA:Menko Airlangga Bahas Kerja Sama Sektor Energi dengan Menteri Energi dan Infrastruktur Uni Emirat Arab
BACA JUGA:Menko Perekonomian Airlangga Pastikan Pagar Laut di Bekasi Bukan Proyek Giant Sea Wall
“Kita ingin mengatakan bahwa sudahlah kita selesaikan semua dispute terkait nikel, karena Eropa juga sudah berinvestasi di Indonesia,” tambahnya.
Selain itu, Menko Airlangga juga menyoroti kemenangan Indonesia dalam sengketa kelapa sawit di Organisasi Perdagangan Dunia (WTO).
Ia berharap kemenangan ini menjadi momentum baru dalam hubungan perdagangan antara Indonesia dan Uni Eropa.
“Dengan kemenangan kita di WTO terkait kelapa sawit, ya tutup buku lah. Mari kita bangun buku baru ke depan,” tutup Airlangga.
相关文章
随便看看