Jakarta, CNN Indonesia--Daftar Isi
- Beda sindrom patah hati dengan serangan jantung biasa
- Seperti apa gejala sindrom patah hati?quickqios版下载
- Bahaya sindrom patah hati
Cinta ditolak, dukun bertindak. Istilah ini mungkin sudah sangat sering Anda dengar. Tapi, pernahkah Anda mendengar, Cinta ditolak, jantungbisa berhenti berdetak?
Ya, kenyataannya, jantung Anda bisa benar-benar berhenti berdetak saat mengalami patah hati. Dalam dunia medis ini dikenal dengan istilah sindrom patah hati atau Takotsubo sindrom.
Takotsubo sindrom sendiri bisa menyerang siapa saja, dari berbagai usia, jenis kelamin, hingga budaya. Pokoknya, siapapun yang sedang patah hati bisa mengalami sindrom ini.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pilihan Redaksi Bahaya Diabetes pada Ibu Hamil, Bayi Lahir Prematur hingga Meninggal
Catat, 7 Buah Terbaik untuk Bantu Menurunkan Berat Badan
Orang Tua Wajib Tahu, Begini Cara Penanganan Flu Singapura pada Anak
Dokter ahli jantung, David O'Neil mengatakan adrenalin dan hormon stres lainnya, seperti epinefrin, dilepaskan saat mengalami stres dalam jumlah besar. Hal ini tentu meningkatkan detak jantung, tekanan darah, dan konsentrasi mental untuk membantu Anda merespons pada saat muncul bahaya.
"Dalam beberapa kasus, jantung kewalahan dan rusak akibat stres yang tiba-tiba dan cepat ini. Otot jantung kemudian melemah sehingga menyebabkan komplikasi yang mirip dengan gagal jantung," kata dia.
Melansir Cleveland Clinic, sindrom patah hati terjadi pada sekitar 2 persen orang yang mengunjungi rumah sakit dengan keluhan serangan jantung. Tapi diyakini bahwa kasus sebenarnya justru lebih tinggi dari yang sudah tercatat saat ini.
Beda sindrom patah hati dengan serangan jantung biasa
Karena sindrom patah hati memiliki gejala seperti serangan jantung, Anda mungkin mengira sedang mengalaminya. Kedua kondisi tersebut menyebabkan sesak napas dan nyeri dada.
Namun pada sindrom patah hati, arteri koroner Anda tidak tersumbat dan biasanya tidak mengalami kerusakan jantung permanen. Dan Anda biasanya mengalami pemulihan yang lebih cepat.
Seperti apa gejala sindrom patah hati?
Ilustrasi. Berikut ini gejala sindrom patah hati. (Istockphoto/Zinkevych)
Anda mungkin merasakan gejala sindrom patah hati dalam beberapa menit hingga beberapa jam setelah mengalami kejadian yang membuat stres. Pelepasan hormon stres untuk sementara membuat otot jantung pingsan, menghasilkan gejala yang mirip dengan serangan jantung pada umumnya.
Untuk lebih jelasnya, berikut beberapa gejala yang biasanya muncul:
1. Nyeri dada yang tiba-tiba dan parah (angina)
2. Sesak napas
3. Melemahnya ventrikel kiri jantung
4. Detak jantung tidak teratur (aritmia).
5. Tekanan darah rendah (hipotensi).
6. Palpitasi jantung.
7. Pingsan (sinkop).
Bahaya sindrom patah hati
Komplikasi sindrom patah hati sebenarnya jarang terjadi. Tapi tetap saja Anda harus waspada sebab komplikasi seperti pecahnya ventrikel kiri jantung, penyumbatan aliran darah, gagal jantung, hipotensi atau tekanan darah rendah, hingga kematian tetap bisa saja terjadi.
(tst/pua) 顶: 4踩: 546
Waspada Bahaya Sindrom Patah Hati, Bisa Bikin Gagal Jantung
人参与 | 时间:2025-05-30 18:35:13
相关文章
- Ganti Nama Jalan, PDIP: Kalau Buat Kebijakan, Coba Anies Baswedan Jangan Menyusahkan Masyarakat!
- Wakilnya Anies Baswedan Ngaku Tahu Acara Habib Rizieq dari Medsos
- Viral Wisatawan Batal ke Pantai Bira Sulsel Gara
- 世界顶级室内设计专业top5院校推荐
- Kakorlantas Ingatkan Masyarakat saat Arus Balik, Pastikan Saldo E
- 马兰戈尼设计学院申请条件详解
- Treats Everywhere dari Archipelago International, Meruah Rasa Asia
- Perilaku Masyarakat Semakin Positif Hadapi Pandemi Covid
- Doa untuk Perempuan yang Sudah Meninggal Sesuai Sunah
- FOTO: Kenikmatan Relaksasi di Sauna Terapung Big Branzino
评论专区