ECB Sebut Layanan Aset Kripto Mengancam Reputasi Bank, Soroti Perlunya Regulasi Stablecoin
Anggota Dewan Eksekutif Bank Sentral Eropa (ECB), Fabio Panetta, memperingatkan pentingnya pengawasan ketat terhadap risiko reputasi yang dihadapi perbankan ketika menyediakan layanan terkait aset kripto. Ia menekankan bahwa kerugian yang dialami pengguna kripto dapat merusak kepercayaan masyarakat terhadap sistem keuangan tradisional.
Panetta menyampaikan kekhawatirannya terhadap semakin kuatnya hubungan antara dunia aset kripto dan sistem keuangan konvensional, yang tercermin dari meningkatnya kerja sama antara bank dan penyedia aset digital.
Baca Juga: ECB Yakin Euro Bisa Saingi Dolar Menyusul Adanya 'Kesempatan' dari Trump
“Pemilik aset kripto mungkin belum sepenuhnya memahami karakteristiknya, dan bisa saja menyamakannya dengan produk perbankan tradisional. Jika terjadi kerugian, hal ini dapat berdampak negatif pada kepercayaan terhadap sistem kredit,” ujarnya, dilansir dari Reuters, Sabtu (31/5).
Ia juga menyoroti potensi ancaman dari stablecoin—aset kripto yang dirancang untuk mempertahankan nilai stabil terhadap mata uang atau aset tertentu. Menurutnya, penggunaan stablecoin dapat menggeser sistem pembayaran tradisional, terutama jika didorong oleh platform teknologi asing berskala besar.
“Tanpa regulasi yang memadai, kelayakan stablecoin sebagai alat pembayaran sangat diragukan,” kata Panetta.
Meski begitu, ia menegaskan bahwa membatasi aset kripto saja tidak cukup untuk menghentikan penyebarannya. Diperlukan respons strategis yang sebanding dengan transformasi teknologi yang tengah berlangsung.
Baca Juga: Risikonya Ngeri, Korea Selatan Khawatir Soal Naiknya Penggunaan Stablecoin
Sebagai bagian dari upaya tersebut, Panetta menyinggung pentingnya proyek euro digital yang tengah dikembangkan ECB. Proyek ini bertujuan menyediakan alternatif publik terhadap mata uang digital swasta yang berpotensi melemahkan peran uang yang dikeluarkan bank sentral.
(责任编辑:休闲)
- ·Dua Menu yang Tak Layak Dipesan di Restoran Menurut Koki
- ·Kesan Ridwan Kamil Usai Tes Kesehatan Pilkada, Baru Kali Ini Sarafnya Disetrum
- ·10 Buah Ini Ampuh Bakar Lemak Perut, Siap
- ·Paus Fransiskus Kunjungi Indonesia, Okupansi Hotel di Jakarta Melesat
- ·Bukan Cuma Kasus Joseph Paul Zhang, Menag Juga Soroti Desak Made
- ·Karyawan KAI Diberi Fasilitas Rumah Singgah di Stasiun Terpencil, Memudahkan saat Pulang Malam
- ·4 Bahaya Terpapar Gas Air Mata, Bisa Merusak Paru
- ·Jokowi Hadiri Penutupan Rapimnas Gerindra, Muzani: Saya Bangga Pak Presiden Datang Dengan Baju Putih
- ·Pesan Sidang Tanwir PP Pemuda Muhammadiyah, Pemuda RI Harus Melek Politik
- ·BINUS @Medan Siapkan Karier Generasi Muda di Era Digital Bersama Podomoro City Deli Medan
- ·Menuang Keindahan Taman Bunga pada Gaun dan Kaftan Hari Raya
- ·8 Cara Alami agar Terlihat Awet Muda, Bye
- ·Bukan Ancaman Tekstil, APSyFI Justru Menilai BMAD jadi Solusi Persaingan Sehat
- ·5 Rekomendasi Olahraga Ringan untuk Usia 50 Tahun ke Atas
- ·TikTok Ajak Pengguna dan Masyarakat Lawan Misinformasi Jelang Pemilu
- ·4 Bahaya Terpapar Gas Air Mata, Bisa Merusak Paru
- ·Digitalisasi Indonesia Bukan Jakarta Sentris Lagi
- ·4 Bahaya Terpapar Gas Air Mata, Bisa Merusak Paru
- ·Apa Itu Skena, Kata Paling Banyak Dicari di Google Sepanjang 2023
- ·30 Brand Lokal Hadir di Metro Style Cilandak