Bali Menolak Disebut Overtourism
Bali belakangan menjadi sorotan luar negeri, karena dianggap destinasi wisata yang sudah overtourism. Tapi, anggapan itu dibantah oleh Kepala Dinas Pariwisata (Kadispar) Provinsi Bali, Tjok Bagus Pemayun.
CNNdan Channel News Asia(CNA) menyoroti perubahan Bali yang khususnya dalam perkembangan pariwisata. CNNmemasukkan Bali sebagai salah satu destinasi dengan overtourism terburuk pada 2023, sedangkan CNA menilai suasana di Pulau Dewata sekarang tak lagi santai dan tenang.
Selama libur Lebaran 2024, angka kunjungan wisatawan, baik domestik maupun mancanegara membludak. Tercatat dalam periode 3 April hingga 13 April 2024, Bali kedatangan total 371.053 wisatawan, di mana 171.626 wisatawan domestik dan 199.427 wisatawan mancanegara.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Jadi jika dilihat kunjungan domestik itu luar biasa sekali kedatangannya saat libur Lebaran kemarin," ucap Pemayun.
Kendati lebih dari 300 ribu wisatawan mengunjungi Bali, Pemayun berpendapat Bali belum mengalami overtourism. Sebab, apabila dilihat dari jumlah kamar yang tersedia dan jumlah daerah tujuan wisata, masih bisa mengakomodir kunjungan wisatawan.
"Kita tidak mengatakan Bali itu overtourism. Jika dilihat dari data jumlah kamar yang tersedia masih mengakomodir kunjungan wisata. Hanya persoalannya di jalan saja, agar tidak terjadi kemacetan," ungkap Pemayun, seperti dikutip dari Detik.
Overtourismbisa dinilai sebagai "overcrowding" atau kondisi kepadatan wisatawan yang berlebihan pada sebuah destinasi pariwisata, hingga mempengaruhi kualitas hidup penduduk setempat.
Dia menuturkan, status Bali sebagai salah satu destinasi populer membuat Pulau Dewata mesti selalu siap menyambut kedatangan wisatawan. Apalagi saat momen libur panjang.
"Bali harus selalu siap, karena sebagai destinasi wisata dunia tidak mengenal waktu. Bali harus siap setiap saat, apa pun eventnya. Namun saat ada hari khusus harus lebih siap," ujarnya.
Lihat Juga :![]() |
Pemayun mengaku Dinas Pariwisata Provinsi Bali rutin mengimbau para pengelola daerah tujuan wisata untuk selalu melakukan pengawasan terhadap fasilitas penunjang daerah tujuan wisata, bukan hanya saat libur Lebaran atau libur panjang.
"Pengelola harus selalu siap dan melakukan pengawasan demi memastikan keamanan dan kenyamanan pengunjung," katanya.
(wiw)(责任编辑:探索)
- ·Awas, 5 Hal Ini Bakal Terjadi Kalau Kamu Terlalu Banyak Makan Kurma
- ·Kampanye Akbar di GBK, Prabowo
- ·Transjabodetabek Rute Bogor
- ·Lima Pengedar Sabu Terciduk BNNP Kaltim
- ·Program Kendaraan Listrik Pemerintah Tidak Tepat Sasaran, Pengamat: Jauh Panggang dari Api
- ·Presiden Prabowo Resmikan Groundbreaking 18 Gudang Polri dan Gudang Dryer Jagung
- ·Movenpick Jimbaran, Resor MICE & Liburan Keluarga Ramah Lingkungan
- ·5 Cara Sederhana Hilangkan Bau Prengus pada Daging Kambing
- ·Tingkatkan Kualitas Video TikTok dengan Maksimalkan Fitur Filmora
- ·5 Fakta Sapi 'Sultan' Termahal di Dunia, Sel Telur Dijual Rp4 M
- ·VIDEO: Melihat Milennium Falcon Dalam Bentuk Koin Karya Royal Mint
- ·3 Acara Seru Malam Tahun Baru di Jakarta
- ·KPU Sebut Hasil Yang Sudah Terinput di Aplikasi Sirekap Masih Perlu Perbaikan
- ·Jokowi Buka Peluang Reshuffle Kabinet Lagi, Basuki
- ·30 Merk Kurma Israel yang Diharamkan MUI, Cek Dulu Sebelum Beli
- ·Mengenal Beach Club Gunung Kidul, Digadang Jadi yang Terbesar di RI
- ·BTN Resmi Akuisisi BVIS, Spin
- ·El Nino Habisi Panen DSNG, Produksi CPO Melorot
- ·Jodoh dalam Islam, Sudah Ditetapkan atau Harus Diusahakan?
- ·Doa Niat Berkurban Lengkap dengan Arab, Latin, dan Artinya