Tegang dan Kacau, Penumpang Kejang
Pesawat maskapai asal Irlandia, Ryanair, yang tengah menuju Manchester, Inggris, terpaksa mendarat darurat di London akibat seorang penumpang tewas dalam penerbangan.
Penumpang itu mengalami insiden darurat medis hingga harus meninggal dunia di dalam pesawat. Peristiwa itu terjadi dalam penerbangan bernomor RK8293 yang berangkat dari Tirana, Albania ke Manchester pada Minggu (10/11) malam waktu setempat.
Pesawat mendarat darurat di Bandara Stansted, London. Penerbangan Ryanair seharusnya dijadwalkan tiba pada pukul 8.10 malam waktu setempat di Manchester, sebelum akhirnya dialihkan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pilihan Redaksi
|
Dua awak kabin dilaporkan menggunakan defibrilator pada pria tersebut selama 25 menit sebelum pesawat melakukan pendaratan darurat di Stansted London, melansir Independent.
Seorang juru bicara Layanan Ambulans East of England mengatakan bahwa satu ambulans, satu kendaraan Tim Respons Area Berbahaya (HART), dan satu mobil paramedis milik Essex and Herts Air Ambulance dikerahkan untuk menangani insiden tersebut.
"Sayangnya, meski seluruh pihak yang terlibat sudah mengerahkan kemampuan terbaik, pria itu meninggal di tempat kejadian," ucap juru bicara itu.
Setelah itu, penerbangan kemudian dilanjutkan menuju destinasi awal, Manchester, tanpa jenazah pria tersebut.
Kejadian hampir serupa juga baru saja terjadi pada minggu lalu. Seorang pria terkena serangan asma dan meninggal dalam penerbangan British Airways dari London menuju New York, Amerika Serikat.
Pihak keluarga dari korban kemudian menuntut maskapai, dengan pengakuan bahwa pramugari bahkan tidak menanyakan apakah ada dokter di dalam pesawat saat insiden tersebut terjadi.
Pria yang terkena serangan asma itu bernama Shimon Breuer (25). Ia mengalami sesak napas sejam sebelum pesawat melakukan pendaratan di tujuan.
Menurut informasi yang dibagikan saudaranya di pengadilan federal Brooklyn, pria itu sudah mengalami kesulitan bernapas sejak tahun lalu.
Dikatakan bahwa Breuer yang panik dan "terengah-engah", kemudian "meminta bantuan" kepada awak kabin, tetapi mereka "gagal memberikan perhatian medis yang cepat dan tepat" yang kemudian mengakibatkan kematiannya.
Saudara Breuer, Hershel, yang juga merupakan pelaksana wasiat saudaranya, meminta ganti rugi (yang tidak disebutkan jumlahnya). Adapun, tanggal persidangan tuntutan ini hingga kini belum ditetapkan.
(aur/wiw)(责任编辑:探索)
- ·Diduga Langgar UU Pemilu, Parsindo Laporkan Ketua KPU dan Bawaslu ke DKPP
- ·Dubes AS Puji Indonesia, Nadiem Makarim Dukung Kampus Jalin Kerjasama Pendidikan
- ·5 Ikan yang Mengandung Kolesterol Jahat, Enak Tapi Bikin Waswas
- ·15 Contoh Soal Pretest PembaTIK 2024 Level 2: Implementasi dan Kunci Jawaban, Persiapan sebelum Tes!
- ·VIDEO: Lomba Gendong Pasangan di Kamboja Pecahkan Rekor Dunia
- ·Ini 4 Dampak Kecanduan Video Porno, Percintaan Bisa Hancur
- ·Hankook Tire Donasikan Hewan Kurban untuk Warga Desa Cicau di Idul Adha 2025
- ·Kubu Anies Baswedan Benarkan Ada Pertemuan dengan PDIP Menyusul Putusan MK
- ·Menikmati Yakiniku Terkenal Jepang yang Murah Meriah dan Bebas Asap
- ·Paspor Negara Ini Punya Hiburan, Halamannya Tampilkan Animasi Bergerak
- ·Awas, 11 Kelompok Orang Ini Tak Boleh Asal Minum Kopi
- ·Kisah Pilu Orang Tua Ikut Kuliah Perdana Gantikan Anak yang Meninggal
- ·7 Link Try Out Gratis Tes SKD CPNS 2024, Bahan Belajar untuk Peserta!
- ·Saran Eks Pilot buat Penumpang Pesawat: Pentingnya Pakai Headphone
- ·VIDEO: Doa Apa Saja yang Boleh Dibaca Ketika Sujud di Rakaat Terakhir?
- ·FOTO: Biara Tertua di Gaza, Warisan Dunia UNESCO yang Terancam Hancur
- ·Pasca Bom Guncang Surabaya, Tujuh Orang Ditangkap
- ·Kremlin Ungkit Balasan Keras, Tuduh Keterlibatan Barat Dalam Serangan Pangkalan Bomber Rusia
- ·Pakar Jelaskan Pewangi Ruangan Bisa Berbahaya buat Kesehatan
- ·Penjualan Kendaraan Super Mewah Diprediksi Turun Usai Tarif Trump