Transportasi Udara Jadi Senjata Baru Indonesia Lawan Ilegal Fishing
Kementerian Perhubungan melalui Direktorat Jenderal Perhubungan Udara (Ditjen Hubud) resmi menjalin kerja sama dengan Direktorat Jenderal Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan (PSDKP) Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP).
Penandatanganan perjanjian dilakukan Kamis (5/6) di Kantor KKP, Jakarta, oleh Direktur Jenderal Hubud Lukman F. Laisa dan Direktur Jenderal PSDKP Pung Nugroho Saksono, disaksikan Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono, Wakil Menteri Didit Herdiawan, serta Anggota Komisi IV DPR RI Alien Mus.
Kerja sama strategis ini bertujuan memperkuat pengawasan sumber daya kelautan nasional dalam menghadapi praktik Illegal, Unreported, and Unregulated (IUU) Fishing yang masih menjadi ancaman serius terhadap ketahanan pangan dan ekonomi kelautan berkelanjutan (blue economy).
Baca Juga: Kemenhub Temukan Masih Ada Sejumlah Kekurangan pada Integrasi Transportasi Dukuh Atas
Direktur Jenderal Hubud Lukman F. Laisa menegaskan bahwa kolaborasi lintas sektor dengan pendekatan multidimensi, termasuk pemanfaatan teknologi dan transportasi udara yang terintegrasi, sangat krusial. “Sumber daya kelautan merupakan aset strategis bangsa yang berkontribusi besar bagi perekonomian nasional,” ujarnya.
Perjanjian ini mencakup tiga cakupan utama:
- Pengawasan distribusi produk kelautan dan perikanan yang diduga ilegal di wilayah bandara, agen kargo, serta pengirim non-consignor.
- Dukungan operasional pengawasan melalui udara (air surveillance).
- Peningkatan kapasitas SDM lewat pelatihan dan pertukaran keahlian antar lembaga.
Lukman menambahkan, pemanfaatan pesawat nirawak (drone), pesawat patroli, serta sistem navigasi dan komunikasi penerbangan akan mempercepat respon pengawasan, memperluas jangkauan, dan meningkatkan efektivitas pengendalian pelanggaran di wilayah laut Indonesia.
Baca Juga: DPR Ungkap Dugaan Potongan Ojol Capai 50%, DPR Minta Kemenhub Turun Tangan
Penandatanganan kerja sama ini sekaligus menjadi komitmen Indonesia memperingati International Day for the Fight Against IUU Fishing yang jatuh setiap 5 Juni, sebagaimana ditetapkan Majelis Umum PBB sejak 2017.
“Kami berharap kerja sama ini menjadi tonggak penting untuk pengawasan sumber daya kelautan yang modern, efisien, dan berkelanjutan demi manfaat besar bagi bangsa dan negara,” tutup Lukman.
(责任编辑:焦点)
- ·Angka Pernikahan Turun, Semua Warga Jepang Bisa Bermarga Sato di 2531
- ·7 Kegiatan Seru saat Staycation Nikmati Malam Pergantian Tahun
- ·Kejagung Sita Mobil Mewah dan Dua Kapal Milik Pengacara Tersangka Kasus Korupsi Migor
- ·7 Kegiatan Seru saat Staycation Nikmati Malam Pergantian Tahun
- ·Solidaritas Ulama Muda Jokowi Dukung Prabowo
- ·Penjualan SUV Pertama Xiaomi Diperkirakan Lebih Laris dari Sedan YU7
- ·Nah Lho, Pohon
- ·Mengenal Brain Rot, Dampak Kecanduan Konten Receh di Medsos
- ·Penimbun BBM Kena Grebek Satgas K5
- ·Bagaimana Hukum Mengucapkan Selamat Natal bagi Umat Muslim?
- ·Banyak Diandalkan, Layanan Pengiriman Hewan Peliharaan KAI Logistik Melonjak 30%
- ·Maskapai Larang Alat Musik di Kursi Pesawat, Musisi Batalkan Konser
- ·Tony Blair Kunjungi Komdigi, Bahas Kerja Sama Digitalisasi Indonesia
- ·Cara ke Ancol, Naik KRL, MRT, dan TransJakarta
- ·FOTO: Kampoeng Gallery, Kedai Vintage Berkonsep Ruang Baca di Jaksel
- ·Cara ke Kebun Binatang Ragunan Naik KRL, TransJakarta, dan LRT
- ·Princes Syahrini Akan Diperiksa Polisi, Gara
- ·Program MBG Rawan Dikorupsi, Prabowo Minta Jajaran BGN hingga SPPI Jangan Lengah
- ·Bisakah Makan Gorengan dengan Lebih Sehat?
- ·BI Jaga Rupiah Tetap Waras di Tengah Gejolak Global